A.
Bahasa
Berita
1.
Bahasa
formal dan informal
Bahasa formal adalah
bahasa yang diartikan bahasa yang menganut tata aturan bahasa indonesia atau
EYD.
Bahasa Lisan yang
tetap menganut bahasa indonesia yang baik dan benar atau EYD.
Untuk jurnalistik
digunakan bahasa informal , kecuali pada naskah feature menggunakan bahasa
formal.
Bahasa untuk
televisi:
Adalah transitory
meneruskan isi pesan ringkasan tepat, jelas, sederhana, dan dapat dipercaya (easy listening fang, 1971)
(easy listening, Fang, 1971)
·
Tiap kalimat tidak lebih dari 20 kata, tiga kata
dalam bahasa inggris jika diucapkan memakan waktu 1 detik.
·
Jika menyusunnya dalam naskah 2 kolom satu
halaman penuh A4 berdurasi 1 menit ( Askurifai Baksin, 2006)
2.
Bahasa
Mubazir
Kata mubazir adalah
kata dalam susunan kalimat jika dihilangkan tidak akan mengubah makna dari
kalimat tersebut.
Contoh 1 :
“SEKIAN SIARAN
BERITA PAGI INI DAN PADA PUKUL 15.00
WIB NANTI AKAN KAMI SAMPAIKAN SIARAN
BERITA PETANG, YANG AKAN DISIARKAN SECARA
SENTRAL DARI JAKARTA”
Susunan kalimat ini
lebih baik di baca apabila kata yang diberi tanda tebal dihilangkan.
Menjadi:
“SEKIAN SIARAN
BERITA PADA PUKUL 15.00 WIB KAMI SAMPAIKAN SIARAN BERITA PETANG SECARA SENTRAL
DARI JAKARTA”.
Contoh 2 :
Formal : “ Bawang merah dan telor asin merupakan
komoditas potensi kota Brebes”
Informal : “ Bukan
hanya bawang merah saja, ternyata telor asin pun merupakan komoditas potensial
kota Brebes”.
3.
Bahasa
Jurnalistik
Askurifai baksin,2006.
Pertimbangan-pertimbangan
menyusun naskah karya jurnalistik, yaitu:
·
Pilih kata yang tepat dan pendek (diksi)
·
Hilangkan kata yang mubazir
·
Gunakan kalimat aktif.
(contoh “Kapolri
Jendral Bambang Henfarto danuri, menjelaskan Jasad Noordin M Top diketahui fari
sidik jarinya”)
·
Hindari penggunaan kata-kata yang asing.
·
Jangan menggunakan kalimat klise (kalimat yang maknanya sudah
bersifat umum) pada awal naskah.
·
Hindari penggunaan kata majemuk.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun bahasa tutur/informal :
1. Struktur
kalimat informal.
2. Pilih
kata yang sederhana.
3. Susunan
kalimat ringkas dan sederhana.
4. Makna
kata dan kalimat mudah dipahami.
5. Berpegang
pada prinsip easy listening yang
maknanya enak didengar, dan mudah dipahami pada pendengaran pertama.
6. Tidak
menyajikan isi pesan secara terperinci karena isi pesan hanya didengar sekilas
oleh khalayak.
No comments:
Post a Comment