Wednesday, April 27, 2016

PENGETAHUAN BROADCASTING : BAHASA BERITA

A.      Bahasa Berita
1.       Bahasa formal dan informal
Bahasa formal adalah bahasa yang diartikan bahasa yang menganut tata aturan bahasa indonesia atau EYD.
Bahasa Lisan yang tetap menganut bahasa indonesia yang baik dan benar atau EYD.
Untuk jurnalistik digunakan bahasa informal , kecuali pada naskah feature menggunakan bahasa formal.
Bahasa untuk televisi:
Adalah transitory meneruskan isi pesan ringkasan tepat, jelas, sederhana, dan dapat dipercaya (easy listening fang, 1971)
(easy listening, Fang, 1971)
·         Tiap kalimat tidak lebih dari 20 kata, tiga kata dalam bahasa inggris jika diucapkan memakan waktu 1 detik.
·         Jika menyusunnya dalam naskah 2 kolom satu halaman penuh A4 berdurasi 1 menit ( Askurifai Baksin, 2006)

2.       Bahasa Mubazir
Kata mubazir adalah kata dalam susunan kalimat jika dihilangkan tidak akan mengubah makna dari kalimat tersebut.
Contoh 1 :
“SEKIAN SIARAN BERITA PAGI INI DAN PADA PUKUL 15.00 WIB NANTI AKAN KAMI SAMPAIKAN SIARAN BERITA PETANG, YANG AKAN DISIARKAN SECARA SENTRAL DARI JAKARTA”
Susunan kalimat ini lebih baik di baca apabila kata yang diberi tanda tebal dihilangkan.
Menjadi:
“SEKIAN SIARAN BERITA PADA PUKUL 15.00 WIB KAMI SAMPAIKAN SIARAN BERITA PETANG SECARA SENTRAL DARI JAKARTA”.
Contoh 2 :
Formal  : “ Bawang merah dan telor asin merupakan komoditas potensi kota Brebes”
Informal : “ Bukan hanya bawang merah saja, ternyata telor asin pun merupakan komoditas potensial kota Brebes”.

3.       Bahasa Jurnalistik
Askurifai baksin,2006.
Pertimbangan-pertimbangan menyusun naskah karya jurnalistik, yaitu:
·         Pilih kata yang tepat dan pendek (diksi)
·         Hilangkan kata yang mubazir
·         Gunakan kalimat aktif.
(contoh “Kapolri Jendral Bambang Henfarto danuri, menjelaskan Jasad Noordin M Top diketahui fari sidik jarinya”)
·         Hindari penggunaan  kata-kata yang asing.
·         Jangan menggunakan  kalimat klise (kalimat yang maknanya sudah bersifat umum) pada awal naskah.
·         Hindari penggunaan kata majemuk.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bahasa tutur/informal :
1.       Struktur kalimat informal.
2.       Pilih kata yang sederhana.
3.       Susunan kalimat ringkas dan sederhana.
4.       Makna kata dan kalimat mudah dipahami.
5.       Berpegang pada prinsip easy listening yang maknanya enak didengar, dan mudah dipahami pada pendengaran pertama.

6.       Tidak menyajikan isi pesan secara terperinci karena isi pesan hanya didengar sekilas oleh khalayak.

No comments:

Post a Comment